"Pergi, Wili! Bawa istri kamu pergi dari sini. Saya muak melihatnya!" sergah Sindi yang kembali tersulut emosi saat Jeni menampakan diri di hadapannya. Sindi mengusir Wili dan Jeni agar segera pergi saja dari ruangannya.
"Wili, berikan saja waktu pada Tante Sindi untuk menenangkan diri," bisik Carol kepada Wili. Dia hanya melerai saja agar tak terjadi adu mulut antara Sindi dan Wili.
Wili dan Jeni saling melemparkan tatapannya. Sepertinya ucapan Carol dapat dimengerti oleh Wili dan Jeni. Mereka paham kalau terjadi lagi pertikaian tentu saja hanya akan membuat jantung Sindi melemah.
"Baiklah aku akan pulang, Mah. Tapi aku mohon Mamah cepat sehat lagi ya," kata Wili meminta pada mamahnya.
Namun tak ada balasan apa-apa dari Sindi. Wanita paruh baya itu hanya diam saja tanpa perduli dengan ucapan Wili kepadanya.
Wili segera meraih tangan Sindi untuk menciumnya, namun dengan cepat Sindi menariknya lalu menyembunyikannya ke belakang agar Wili tak dapat meraihnya.