"Kata susternya, mereka rindu pada papahnya dan hanya dengan melihat wajah saya, kedua anak-anak itu bisa kembali tenang. Kedua anak-anak itu akan mengamuk kalau keinginannya tidak dipenuhi, mereka tak tidur semalaman," jelas Wili dengan rangakaian alasannya.
Jeni lebih mendekat ke posisi Wili lalu berkata dengan tatapan sedu, "Temui anak-anak itu sekarang. Mereka lebih membutuhkan kamu saat ini, Mas."
"Tapi, Jen-"
"Mas Wili, aku mencintai kamu. Kita bisa mengganti malam ini dengan malam yang lain. Tapi, anak-anak tak akan mengerti soal ini," potong Jeni berbicara dengan yakin.
"Kamu yakin tidak apa-apa?" Wili bertanya lagi guna memastikan. Sebenarnya berat bagi Wili untuk meninggalkan Jeni di malam ini. Tapi, mamahnya meminta dengan sangat dan Wili tak bisa menolaknya. Mamahnya adalah bagian hidup yang sangat penting baginya, karena isi dada Wili hanya ada dua peremuan yakni Sindi dan Jeni.
Jeni meraih tangan Wili lalu menggenggamnya erat.