Kedua wanita itu menyadari kehadiran Jeni saat keluar dari toilet.
Keduanya tercengang saat melihat Jeni. Saling melempar tatapan malu satu sama lain. Setelah itu segera pergi dengan cepat, terlihat takut.
"Kenapa sih?" Jeni merasa aneh. Ia kemudian melanjutkan pekerjaannya. Ah Jeni tak perduli dengan ocehan kedua wanita tadi. Entah pada siapa maksud dari cibirannya tadi.
Tiba-tiba ada yang masuk kembali ke dalam toilet itu, yakni Dewi sahabat Jeni.
"Hei, Jen! Kamu sudah masuk kantor? Memangnya sudah sembuh?" tanya Dewi seraya melihat ke bawah, ke arah kaki Jeni memastikan kalau kaki sahabatnya itu sudah sembuh.
"Hei, Dew. Aku sudah sembuh. Ini buktinya sudah bisa berjalan kan," jawab Jeni meyakinkan.
"Tapi, aku ada pertanyaan untuk kamu, Jen!" Dewi terlihat menampilkan wajah penasarannya. Menatap Jeni dengan tatapan nanar penuh selidik.
"Pertanyaan apa? Bicara saja." Jeni menanggapi.