Wili benar-benar terpukul dengan keadaan ini. Walau pun Jefri telah membuat hancur hidupnya, tapi melihatnya meninggal kali ini membuat perasaan Wili lebih terasa hancur berkali-kali lipat.
Biar bagaimana pun, Jefri adalah kakaknya. Wili hanya memiliki saudara satu-satunya di dunia ini dan itu hanya Jefri. Bahkan sepeninggal papahnya, hanya Jefri yang selalu mengurus biaya kuliahnya sampai saat ini lulus dengan gelas S1 di bidang bisnis.
Setelah memastikan kondisi mamahnya baik-baik saja, Wili segera kembali ke ruangan Jefri karena ternyata Sindi hanya pingsan karena terkejut.
Sesampainya di ruangan jenazah, Wili masih melihat Selin menangis terseguk-seguk meratapi suaminya. Wili segera mendekat dan akan menenangkannya.
"Sabar, Mba. Mari kita urus jenazah Mas Jefri," kata Wili dengan halus. Dia sadar dengan keseihan kakak iparnya, namun apalah daya kalau jenazah Jefri memang harus segera diurus.