Setelah kembali ke kantor Arshavin. Viga
lebih banyak termenung. Pertemuannya
dengan Queensa benar-benar
mengusiknya. Setelah 8 tahun tidak
bertemu, ternyata rasa itu masih ada. Dia
lalu menghubungi Devon untuk izin pulang
cepat. Viga lalu pergi menemui Ivan di
sebuah Lounge dekat kantor Ivan.
"Jadi ada apa calon ipar ketemu gua?
Tumben-tumbenan. Lo sama Devon kan
suka sok sibuk." sindir Ivan.
"Gua beneran sibuk Van, gak usah lebay
deh." ucap Viga.
"Lagian diajak ketemuan susah banget.
Enzoyang tinggal di Bandung aja gak
sesusah lo kalau diajak ketemuan." ucap
Ivan.
"Sorry Van, udah deh jangan baperan. Kaya
cewek lo baperan." ucap Viga.
"Perasaan lo jomblo deh, sok-an
ngomongin cewek." ucap Ivan.
"Gua baru ketemu Queensa tadi pagi." ucap
Viga.
"Hah? Seriusan lo? Di mana?" tanya Ivan.
"Meeting sama klien ternyata Queensa
perwakilannya." ucap Viga.
"Terus lo mau apa Ga? Mau bikin dia
merasa bersalah terus? Belum puas lo?"
ucap Ivan.