Ketua Agama suku selalu percaya bahwa Arthur ini bukanlah anak sembarangan, ketua agama selalu mendoakan apa yang dilakukan anak ini karena dia yakin , anak ini akan membawa negara ini menjadi negara besar dan berjaya.
Karena itu ketua agama selalu melihat Arthur sebagai anak suci yang dikirim dari surga ke negara ini dan ketua agama dan para pengikutnya selalu memperhatikan perkembangan hidup Arthur dan sekarang mereka melihat para warga tengah menanam tumbuhan yang disebut tebu di daerah yang sesuai dengan perkembangan tumbuh tumbuhan ini.
'Tebu' yang dimaksud Arthur akan menghasilkan manisan yang lezat selain menanam tumbuhan tebu, tebu yang sudah jadi mulai mereka buat dengan alat yang Arthur instruksikan kepada pandai besi.
Melihat kejadian ini para ketua agama hanya bisa melihat dan berdoa.
'Semoga hidup Arthur memiliki berkah dan panjang umur nya amin' seru mereka.
Dan saat mereka merasakan butir-butir putih ini ke mulut mereka, mereka tidak percaya bahwa rasanya manis dan mereka tidak bisa membayangkan bagaimana manisan ini bisa membuat makanan mereka tambah enak.
Arthur yang tersenyum puas melihat reaksi ini, "Guys... bantu aku mengajarkan ke mereka cara membuat manisan yang enak" seru Arthur ke Jeri dan teman-teman nya yang menuruti kata-kata Arthur dan mereka mulai membantu Arthur membawa salah satu barang dan para orang dewasa mulai menuruti instruksi Arthur membuat manisan, seperti permen dan kue, biskuit dan mungkin dodol.
. . .
Berselang nya waktu Arthur memandu warga Inggris selatan membuat garam, gula dan makanan yang enak, perang tidak pernah terlewatkan dari masa-masa itu.
Arthur hanya bisa berdiam diri di rumahnya yang sudah diperbagus oleh ketua agama suku dan pengikutnya karena mereka merasa Arthur adalah anak suci dan pemandu mereka kejalan yang benar itu kata ketua agama suku.
Tapi mereka tidak memperbolehkan Arthur ikut serta akan masalah perang antar suku di Inggris, Arthur yang mengerti maksud ketua agama suku dan pengikutnya hanya bisa menatap sedih sambil menghela nafas.
Dia sedih ditinggalkan sendiri di tempat ini, Arthur merasa tidak berdaya melihat warganya perang satu sama lain karena memperebutkan hal yang kecil dengan cara lain bukan perang seperti ini.
Namun dikata Arthur tidak bisa mengelak akan kenyataan pahit dan hanya bisa menatap mereka , sambil berpikir untuk mempersatukan semua suku menjadi warganya karena apa... Arthur tahu ada masalah lain selain masalah suku-suku di negaranya sendiri.
"Hanya menghitung waktu mereka akan menginvasi negara ini, aku harus cepat-cepat mempersatukan semua suku-suku ini menjadi satu bangsa, Jeri dan teman-teman ku yang lain... Semoga kalian tenang di alam sana" ujar Arthur berdoa pada Tuhan akan keamanan dan perlindungan mereka yang masih hidup dan yang sudah meninggal.
Di daerah lain...
Boudicca/Boudica dia adalah putri ketua suku Iceni, bersama orang tuanya dia hidup dengan damai setelah perang antar suku wilayah mereka yang dulunya kecil setelah perluasan daerah setelah perang wilayah mereka menjadi besar bak seperti wilayah kabupaten/kota.
Dan sekarang mereka semua suku Iceni pergi menuju ke satu daerah dimana orang-orang di semua suku meyakini daerah itu adalah daerah suci dan juga tempat tinggal Arthur Kirkland, anak yang lahir dari berkah Tuhan itu yang diyakini ketua suku agama dan pengikutnya.
Dan setelah mereka selesai perang suku semua warga suku Iceni dan suku-suku lain pergi ke rumah Arthur untuk meminta pengampunan dan mendengar suara anak itu yang seperti perintah.
Mereka sadar kelakuan mereka memang salah tapi mau apa daya mereka, hukum alam yang membuat mereka begini yang mana yang kuat itu adalah raja mereka, tapi Arthur berbeda, menurut mereka Arthur kecil adalah anak yang kuat kenapa para warga suku-suku Inggris selatan bilang seperti itu Karna mereka melihat nya, melihat Arthur kecil membuat mereka tidak berani melawan dia hanya satu pijakan kaki saja mereka sudah merinding gemetar.
"Ayah mengapa kita harus menemui anak itu" ujar Boudicca.
"Boudicca, jaga mulut mu, anak itu bukan lah anak sembarangan" jawab ibunya.
"Iya, kita harus menghadap pada beliau, karena beliau marah kita bertindak seperti ini" ujar ayahnya di dengar oleh warga suku.
Boudicca hanya bisa mendengarkan kata orang tua mereka , setelah mereka tiba dikediaman Arthur, para ketua agama suku dan pengikutnya sudah menyambut kedatangan suku Iceni dan suku-suku yang lain.
"Aku merasa tidak enak"
"Intuisi ku mengatakan tuan Arthur akan menyuruh kita sesuatu yang mungkin hal besar terjadi" ujar warga suku Iceni.
"Iya kau benar, apa lagi setelah perang suku ini, aku tidak tahu apa yang akan dilihat dari tuan Arthur pada kita" ujar warga suku lain diangguki oleh warga suku lain.
"Tuan Arthur, semua warga suku sudah hadir" ujar pengikut agama suku.
"Iya, aku akan keluar" ujar Arthur dan tidak lama kemudian Boudicca melihat sosok pria pirang dengan mata emerald hijaunya yang bersinar menatap semua warga suku dengan tatapan serius.
"Tindakan kalian... seperti hewan-hewan yang tidak pernah dikasih makan" ujar Arthur kepada mereka dengan serius dan penuh kemarahan membuat semua warga suku takut termasuk Boudicca, dia juga merasakan hal yang sama
Like it ? Add to library!
Have some idea about my story? Comment it and let me know.