Setelah kejadian tempo hari di gunung, Sarah semakin mengagumi sosok Bagus. Meskipun dia terlihat sangat menyebalkan, namun disaat yang diperlukan, Bagus itu sangat bisa diandalkan.
Membawa diri sendiri untuk naik gunung saja bukan sesuatu yang mudah, apalagi ini sambil menggendong? Sungguh, pria itu sangat keren.
Sesuai rencana awal, mereka langsung turun begitu fajar menyapa. Dan setelah menempuh perjalanan yang cukup menguras tenaga dan mental, mereka pun sampai di bawah. Bang Oki stay di basecamp, sedangkan Bagus langsung mengantar Sarah pulang.
Setelahnya, mereka pun bersikap acuh tak acuh seperti biasa.
Bohong jika Sarah merasa biasa saja dengan kehadiran Bagus, meski belum mengakuinya, gadis itu merasa tertarik dengan Bagus. Bagaimana bisa pria menyebalkan seperti Bagus menjadi sosok yang sangat berkharisma seperti saat di gunung kala itu?
Sarah tak habis pikir dibuatnya.
"Lo ngelamun, Sar?"
Sarah langsung menoleh begitu suara Bagus terdengar.