*Bambang Pov*
Aku duduk berhadapan dengan ayah, dengan beberapa pengawal Elang Hitam berdiri dengan siaga, mengawasi kami.
"Kau bisa memberikannya pada ayah dan ayah yang akan mengurus segalanya!" ucap Ayah tanpa basa-basi.
Aku sudah bisa menebaknya dari awal, dia pasti ingin merebut file itu dariku.
"Apa yang akan ayah urus?" sahutku kesal.
"Kau menginginkan pelaku pembunuh ibumu, ayah akan pastikan kau mendapatkannya!" sahut Ayah lalu menyeruput kopi di hadapannya.
Sejujurnya ini adalah kalimat yang sangat ingin kudengar. Tapi itu jauh sebelum aku terjun ke dalam dunia mafia.
Andai dulu menjanjikan hal yang sama, aku pasti tidak akan membencinya sedalam ini.
"Kalau ayah memang mau melakukannya, bukannya ayah sudah melakukan itu dari dulu? Ayolah, selama ini apa saja yang kau lakukan?! Ayah sangat tahu bahwa Ibu meninggal karena melindungi file ini!" geramku.
Ayah menghela napas berat. Ia lalu menatapku dalam-dalam.