Télécharger l’application
28.57% Kangen - Ku Akan Datang / Chapter 8: Kangen - Ku Akan Datang (Bag. 8)

Chapitre 8: Kangen - Ku Akan Datang (Bag. 8)

Sementara itu, gumpalan awan hitam yang mengeluarkan pusaran angin perlahan bergerak menjauh. Tubuh Prayoga yang masih melayang di atas puncak Shiprock, juga ikut perlahan turun. Saat pusaran angin semakin menjauh, tubuh Prayoga pun terbanting jatuh ke karang puncak tebing.

Braaak!

Kepalanya yang terlindung helm, membentur karang permukaan puncak tebing Shiprock yang keras. Mata terpejam dan tubuhnya diam terkapar.

---

Sementara di bawah, Rangga dan Bisma ternyata juga mengalami hal yang sama parahnya dengan Prayoga. Keduanya tergeletak pingsan di tanah dasar tebing. Semua terlihat terhampar berantakan. Batang pohon, bebatuan besar kecil berserakan.

Rangga yang tersadar duluan, perlahan mencoba menegakkan tubuh. Sambil duduk, ia memerhatikan keadaan sekeliling. Saat ingin bangkit berdiri, satu kakinya tidak dapat menahan tubuh. Ia langsung limbung dan terjatuh ke tanah.

"Ough ... sakit sekali!" rintih Rangga.

Ia terjatuh dengan menahan rasa sakit. Dikuatkan tubuh untuk menegakkan tubuh kembali, diperiksanya kaki yang dirasa sakit. Terlihat ada luka menganga di tulang kering dan tumit. Rangga merintih sambil memejamkan mata. Rahang mengeras untuk menahan sakit. Lalu saat memeriksa luka lain yang ada di tubuh, dilihatnya Bisma tergeletak diam di dekat dinding tebing.

"Bisma! Bisma!"

Terkejut, Rangga berteriak memanggil sambil duduk beringsut. Setelah dekat, ia menggoyang-goyangkan tubuh Bisma. Ternyata, ada luka di lengan dan kakinya.

"Bisma! Bisma!"

Rangga berusaha duduk. Ia memanggil sambil menepuk-nepuk pipi Bisma. Dipegang pangkal leher temannya itu. Ditekan dengan ujung jari. Lalu, diperiksa juga siku pergelangan tangan.

"Masih hidup," bisik Rangga pada diri sendiri.

Ia kembali menggoyang-goyangkan tubuh Bisma sambil berteriak, "Ayo! Ayo, Bisma! Bangun!"

Namun rasa sakit karena kaki yang ikut bergerak saat membangunkan Bisma, Rangga berhenti. Ia mendongak. Langit telah cerah kembali. Gumpalan awan hitam dan pusaran angin telah hilang. Panas matahari pun kembali menyengat.

"Oh, Bang Yoga! Gimana keadaannya di atas sana?"

Seperti mendadak teringat ada satu orang teman yang lain, Rangga tiba-tiba bertanya pada diri sendiri. Wajahnya terlihat bingung. Melihat Bisma yang masih tergeletak diam, didongakkan lagi kepala ke atas tebing Shiprock. Tiba-tiba ia menoleh ke sekeliling.

"Mana perangkat alat-alat komunikasi?" tanya Rangga dengan suara cemas.

Mata Rangga menjelajahi seluruh area sekitarnya duduk. Diperhatikan dengan baik. Namun sakit di kakinya, membuat Rangga menjadi sulit untuk fokus melihat.

"Ough ... apa itu ya?" tanya Rangga sambil meringis.

Satu kaki yang luka menyebabkan Rangga tidak dapat menekuk saat hendak berdiri. Ditinggalkan dulu Bisma dan ia kembali duduk beringsut di tanah, mendekati sesuatu yang tadi terlihat. Ia beringsut sambil tetap meluruskan satu kaki.

---

Di sebuah ruangan tempat berkumpulnya orang-orang yang berseragam hitam, tampak layar yang menyala. Orang-orang itu mendengarkan apa yang dikatakan oleh seseorang di layar. Tampaknya itu adalah pembicaraan tatap muka jarak jauh dengan sambungan kabel.

"It is our work. We can not hand over to other institution, Mister Secretary of Defense. We need some back up yes but it is what we have been struggling so far."

Perkataan itu diikuti oleh anggukan kepala yang lain di ruangan. Mereka mengiyakan perkataan temannya yang menjawab pertanyaan dari orang yang tampak di layar. Sementara di ujung pembicaraan sambungan kabel itu, mereka yang berada di layar tampak berunding setelah mendengarnya.

"You mean, the transfer needs a specific transportation? Such as a helicopter or airplane?"

Setelah berunding, orang yang tadi disebut dengan Mister Secretary of Defense itu kemudian bertanya.

"It will be better if we transfer this criminal by a specific transportation. As you know, our institution does not own any aircraft. It can be so much risky if we transfer this criminal by a commercial airplane or common transportation."

Seorang yang lain di ruangan itu menjawab. Setelah berbicara ia, menoleh ke teman-temannya yang lain. Pembicaraan tampaknya terhenti karena masing-masing pihak belum mendapatkan kesepakatan. Sesaat terdiam.

"Since i am in charge for this operative, officially i ask for an accommodation to transfer this dangerous criminal to United States, Mister Secretary of Defense."

Tampak orang disebut dengan Mister Secretary of Defense itu memerhatikan dengan serius apa yang disampaikan kepala operasi penangkapan. Sementara yang menyampaikan, terlihat memandang ke kanan-kiri. Seperti mengetahui apa yang diminta, seseorang berpakaian hitam-hitam yang duduk di samping, memberikannya seberkas laporan. Berkas laporan itu dibuka dan selembar kertas dipampangkan ke arah layar.

"Here noted how dangerous this criminal is. The organization he controls has thousand armed members."

"Send me by fax that paper, please. All documents you have on this operative, send me immediately. OK, I will organize the accommodation to transfer that criminal."

Dengan memajukan duduk memerhatikan lembaran kertas yang dipampangkan si pimpinan operasi, orang yang disebut Mister Scretary of Defense itu segera memutuskan. Orang-orang berpakaian hitam-hitam di dalam ruangan itu tersenyum puas. Yang memberikan berkas laporan pun tampak menganggukkan kepala.

Si pimpinan operasi yang melihatnya, segera mengembalikan berkas laporan sambil tersenyum. Lalu, ia kembali memandang ke arah layar.

"Yes, Mister Secretary of Defense. For sure we will send you these files."

---

Bersambung

Terjemahan:

"It is our work. We can not hand over to other institution, Mister Secretary of Defense. We need some back up yes but it is what we have been struggling so far."

"Itu tugas kita. Tidak bisa kita serahkan ke institusi lain, Pak Menhan. Kita butuh back up ya tapi itu yang kita perjuangkan selama ini."

"You mean, the transfer needs a specific transportation? Such as a helicopter or airplane?"

"Maksudmu, pemindahan itu membutuhkan transportasi khusus? Seperti helikopter atau pesawat terbang?"

"It will be better if we transfer this criminal by a specific transportation. As you know, our institution does not own any aircraft. It can be so much risky if we transfer this criminal by a commercial airplane or common transportation."

"Akan lebih baik jika kita memindahkan penjahat ini dengan transportasi tertentu. Seperti yang Anda ketahui, institusi kami tidak memiliki pesawat terbang. Sangat berisiko jika kami memindahkan penjahat ini dengan pesawat komersial atau transportasi umum."

"Since i am in charge for this operative, officially i ask for an accommodation to transfer this dangerous criminal to United States, Mister Secretary of Defense."

"Karena saya bertanggung jawab atas operasi ini, secara resmi saya meminta akomodasi untuk mentransfer penjahat berbahaya ini ke Amerika Serikat, Tuan Menteri Pertahanan."

"Here noted how dangerous this criminal is. The organization he controls has thousand armed members."

"Di sini dicatat betapa berbahayanya penjahat ini. Organisasi yang dia kendalikan memiliki ribuan anggota bersenjata."

"Yes, Mister Secretary of Defense. For sure we will send you these files."

"Ya, Tuan Menteri Pertahanan. Kami pasti akan mengirimkan berkas-berkas ini kepada Anda."


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C8
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous