Ku perlihatkan medali yang ku bawa pada Nenek. Ia hanya membalasnya dengan senyuman seraya berkata, "Bagus, Jo. Nenek bangga padamu, mau juara pertama atau tidak. Yang penting kamu sudah berusaha, dan medali ini adalah bukti perjuangan kamu yang tidak sia-sia." Ujar Nenek mengelus rambutku.
Alhamdulillah, aku senang Nenek bisa bangga atas pencapaianku. Meski aku tidak bisa menjuarai juara pertama. Di pekan olimpiade berikutnya, aku akan lebih berusaha lagi. Menjadi cucu tersayang Kakek dan Nenek, dan membuat mereka semakin bangga padaku.
Perhatian Nenek teralihkan pada Kakek yang gelisah mondar-mandir kesana kemari, gara-gara persoalan perusahaan Papa yang tidak kunjung ada kabar baik dari para anak buahnya. Andai aku sudah dewasa, sudah pasti aku akan membantu Papa dan Kakek untuk menangani ini. Aku tidak tega melihat orang-orang yang ku sayangi memiliki masalah yang rumit seperti ini.