"Sudahlah, Ma. Benar kata Gavriel. Lebih baik Jo ikut, toh dia lebih mengerti omongan orang dari pada Gavriel dan Viola. Jadi, jika mereka berdua berantem, nanti ada yang jagain."
Papa mencoba meyakinkan Mama yang tetap kukuh untuk tak mengajakku. Dan semua itu berhasil, meski Mama tampak ogah untuk mengajakku. Namun, Mama tetap menyetujuinya.
"Ya sudah, cepat sana kamu mandi dan ganti baju, Jo. Minta Bi Ningsih untuk membantumu. Biar gak lama," aku senang Mama akhirnya mengizinkan aku untuk ikut, meski terpaksa. Aku berlari menuju kamar, dan memanggil Bi Ningsih untuk mengambilkan pakaian untukku.
Aku tak mau berlama-lama, karena takut Mama akan tambah marah jika lama menunggu. Bi Ningsih juga membantuku memakai pakaian, sehingga aku pun cepat selesai bersiap-siap. Memakai setelan yang sama seperti Papa dan Gavriel dengan warna yang berbeda.