Melihat Alia, Bambang merasa tidak tahan lagi, jadi dia hanya bisa meghela nafas panjang dan menggelengkan kepalanya dengan pasrah.
Dia ingin bertanya pada Alia apa yang sebenarnya terjadi, tapi tidak peduli berapa banyak pertanyaan yang dia ajukan padanya, Alia hanya akan diam atau menunjukkan senyuman pahit. Tidak ada jawaban apapun yang keluar dari mulutnya.
Pada akhirnya, dia tidak melakukan apa-apa dan hanya bisa pergi dengan sedih.
Setelah itu, bangsal tidak lagi terlihat seramai sebelumnya, tidak ada yang datang mengunjungi Alia, dan tidak ada tawa di ruangan itu, dan ruangan itu terasa tak bernyawa seolah-olah dia sedang berada di penjara.
Faktanya, apa yang dia tidak tahu adalah bahwa Handoko tidak pernah pergi, dia selalu berada di kamar sebelah, mengamati setiap gerakan wanita itu.