"Suka atau tidak, ini adalah hukuman yang harus Ibu hadapi. Dari saat Ibu membunuh Ayah, Ibu telah menjadi orang lain, orang yang egois dan tidak bermoral, yang rela melakukan apa saja untuk mencapai tujuan Ibu. Dan aku di sini sekarang, meminta Ibu untuk menyerah hanya karena aku mempertimbangkan masa depan Ibu. Jika Ibu tidak mau, maka Ibu bisa menunggu Sonia untuk membawa bukti dan menyuruh seseorang untuk menangkap Ibu. Saat itu, yang menunggu Ibu bukanlah penjara, tetapi hukuman mati."
Handoko melihat ibunya, yang terlihat enggan untuk bertobat, dan merasa sedih sekaligus kesal. Dia tidak ingin berbicara lebih banyak.
Setiap orang berhak untuk memilih jalan masa depan mereka sendiri. Karena ibunya telah membuat pilihan, tidak peduli berapa banyak yang dia katakan, dia tidak akan bisa menyadari kesalahannya.
Apa yang bisa dia lakukan adalah membebaskannya dari hukuman mati sebaik yang dia bisa.