Chapitre 212: Makna Hidup

Ketika keluarga Soekamto bergegas ke rumah sakit, operasi Alia sudah selesai, dan seluruh tubuhnya dipenuhi luka yang mengejutkan.

Karena dia jatuh dari tebing yang tinggi, luka-luka itu terlihat sangat dalam, dan ada banyak patah tulang di tubuhnya. Seluruh tubuh Alia ditutupi dengan kain kasa.

Farah melihat cucunya yang paling tercinta terluka parah, dan dia langsung menangis terisak, "Alia, ada apa denganmu? Kenapa kamu terluka parah? Bukannya kamu pergi untuk melakukan perjalanan bisnis? Kenapa kamu bisa jatuh dari tebing?"

"Ibu!"

Thalia dan Kendra juga mulai menangis setelah Alia terluka. Mata kedua anak kecil itu terlihat sudah merah dan bengkak seperti dua buah persik.

Handoko merasa tertekan untuk beberapa saat saat melihat reaksi mereka, dan dia memeluk dua anak kecil itu, "Tidak apa-apa, ibumu sudah selamat."

Memang ada banyak luka di sekujur tubuh Alia, tapi sekarang untuk Handoko, yang paling penting adalah dia masih hidup.