Chapitre 64: Pil Pangiket Prasetyo dan Pasta Obat Pamulih Balung

"Aku akan menyembuhkan siapapun yang bersedia berjanji untuk tidak lagi mencari gara-gara dengan aku dan semua yang dekat denganku. Kalau kau bersedia membuat janji itu, maka aku pasti menyembuhkan tulangmu sampai sempurna." Ren berkata dengan lantang.

Kalau sudah begitu, mana mungkin para bocah nakal itu masih bisa keras kepala dan menahan sakit luar biasa pada tulang mereka?

Segera saja mereka patuh dan mulai saling mengucapkan janji.

"Tidak bisa seenaknya begitu saja bila berjanji." Ren sepertinya sengaja mengulur waktu, yah setidaknya agar mereka merasakan sakit sedikit lebih lama. "Kalian harus menelan pil ini!" Ia mengeluarkan pil kecil berwarna putih susu.

"P-Pil apa itu! Racun?" ucap skeptis salah satu preman sekolah yang tulang pinggulnya diretakkan jari Ren sebelumnya.