Di sebuah gondola wahana kincir raksasa, malam itu Jun mengajak Kei ke sana dan dia berkata tegas, "Kak Kei, aku menyukai Kakak!"
"Ehh?" Kei tidak siap.
"Ya, aku menyukai Kakak, suka bukan sebagai adik, tapi sebagai lelaki! Kak, maukah Kak Kei mencoba jadi pacarku? Kak Kei … aku cinta Kakak …." Jun menegaskan maksudnya dengan pandangan berapi-api.
Mata Kei membelalak lebar. Ia benar-benar tidak siap menerima pengakuan adik angkatnya. Ini … ini terlalu mengagetkan! Ia sama sekali tak menduga! "J-Jun?"
Jika Ren ada di sana, dia pasti akan menggetok keras-keras kepala putranya karena terlalu lugas mengucapkan kalimat sakral semacam itu.
Tapi, karena Jun masih sangat hijau dan sama sekali belum berpengalaman dengan asmara, wajar saja kalau dia tidak mengerti bagaimana cara mengungkapkan perasaan dengan lebih puitis dan manis pada yang dia sukai.
Bocah itu masih amatir!
Duh, maaf ... sepertinya kapal ini harus lekas karam secepat ini.
Gpp, nanti otor carikan jodoh terbaik untuk mereka, yah! ;'))
Ayo, ayo, kasi votenya di sini, yuk! Biar otor semangat! Tengkyu ... XOXO