Gia masih saja belum berhasil memejamkan mata hingga sinar matahari perlahan mulai menerpa tirai tebal kamarnya, memberikan bayangan cerah di luar sana.
Namun, kabar yang dia terima dari pengawalnya sama sekali tidak cerah.
"Nyonya, Nona Sya demam tinggi." Artemis menemui Gia di kamar.
Kabar tak enak yang disampaikan padanya membuat Gia melotot kaget. "Hah? Sya demam tinggi?" Dia berbisik tertahan.
"Ya, Nyonya." Suara Artemis juga turut pelan karena paham bahwa Jun dan Lyn kecil masih terlelap.
Pelan-pelan, Gia bangun dari tempat tidur dan bergegas ke kamar anak sulungnya.
Ketika mendapati Sya, dia menyentuh dahi Sya, terkejut, "Astaga, ini panas sekali!" Gia merasakan punggung tangannya seperti tersengat ketika menyentuh dahi Sya.
"Ngghhh … Mom …." Sya membuka matanya yang merah karena begitu tinggi demamnya.
"Berapa suhu dia?" tanya Gia ke Xena yang menemani Sya.
"Tadi saya ukur, suhu Nona Sya mencapai 40 derajat, Nyonya." Xena memberikan laporan apa adanya.