Zan sudah mengikuti mobil hitam Gia yang memasuki area sebuah butik ternama yang dari bangunannya saja sudah menyiratkan itu butik high end, tidak main-main yang datang ke sana.
Berdasarkan itu, Zan tidak berani gegabah dengan masuk sembarangan ke area parkir di sana. Kebetulan, area parkir para tamu butik memang ada di dalam, sehingga Zan hanya bisa menunggu saja di seberang butik, meneduh di bawah pohon sambil pandangannya terus terarah ke bangunan tersebut.
5 menit berselang usai Zan duduk diam di atas motor yang dia parkir di seberang butik, ada mobil putih keluar dari bangunan itu dan meluncur tanpa memerlukan banyak perhatian dari Zan.
"Wah, mobil idamanku. Haahh …." Itu saja yang muncul dari mulut Zan ketika melihat mobil putih tersebut dan kemudian kembali fokus ke gerbang utama butik tersebut.
kalian tentu gak lupa kasi vote untuk buku ini, kan?