Pada sore harinya, Gia pun keluar dari rumah ibunya bersama Zan untuk pamit ke apartemen mereka. Meski sebenarnya Bu Jena agak tak rela, namun dia tak bisa menghalangi putri bungsunya jika Gia sudah memiliki kemauan.
Lyn memeluk adiknya erat-erat seakan enggan berpisah. "Va, usahakan kalau mendekati hari kelahiran ponakan aku, ke sini, yah, please …."
Melihat raut wajah mengiba sang kakak, Gia pun tak tega menolaknya dan mengangguk. "Iya, Kak, akan aku usahakan ke sini di bulan kesembilan perutku ini." Gia mengelus perut buncitnya.
Kali ini, dia sudah mengenakan baju kasual, bahkan celana overall khusus ibu hamil. Ia tidak ingin terlihat seperti orang kebanyakan yang berpenampilan terlalu kuno dalam busana hamilnya. Ia ingin tetap terlihat trendi dan gaya.
Kemudian, taksi online pun berangkat meluncur meninggalkan rumah Bu Jena.