Kecewa dengan ide lanjutan dari Lang, Gia berkata, "Mendingan kasi tau apa adanya ajalah, Mas."
Lang membelalak terkejut. "Memberitahu apa adanya, Nyonya? Anda yakin ingin mengambil jalan itu?"
Aku gak yakin mereka percaya kalo Ren keluar negeri lalu gak hubungi mereka gara-gara gak sempat beli ponsel. Sehari ada 24 jam, mana mungkin tak ada waktu bagi Ren datang ke toko hape dan beli ponsel di sana di sela-sela waktu luangnya, ya kan?" Gia mulai berpikir cerdas.
"Ahh, benar juga, Nyonya." Lang mengangguk setuju. "Jadi, saya ke sana dan mengabarkan kondisi tuan?"
"Ya, sebaiknya begitu, mengatakan bahwa Ren ada di rumah sakit, cuma … jangan bilang dia tertembak dan kepalanya dipukul palu." Gia mendadak mendapatkan ide baru.
"Ohh, lalu apa yang akan saya sampaikan sebagai alasan kejadian, Nyonya?" Lang tertarik ingin lekas mendengar ide dari gadis kesayangan tuannya.