Cahaya itu masuk ke dalam dada Ron. Semakin lama wajah Ron yang tadinya sudah memucat—seperti tidak ada darah lagi yang mengalir di tubuhnya, tiba-tiba secara ajaib menjadi segar kembali.
Dirasa cukup, Mirielle pun menarik jemarinya.
"Ron, apa kau sudah merasa baikan?" tanyanya pada lelaki itu.
"Elle, terima kasih. Berkat kau, aku merasa jauh lebih baik."
"Syukurlah, Ron."
Gadis itu refleks memeluknya, Ron hendak mendorong, dan memaksa Mirielle untuk menarik pelukannya. Tetapi, gadis itu justru semakin mengeratkan pelukannya.
"Ron, aku pikir tadi aku tidak akan bisa melihatmu lagi. Aku pikir ramuan itu telah membuat mu tewas," Mirielle tak hentikan menyerocos, dan terus memeluknya.
"Elle, jangan, lepaskan pelukan ini. Kau adalah Elder yang harus dijaga kesuciannya, kau tak boleh berdekatan dengan ku seperti ini." Ron kemudian, mendorong tubuh Mirielle perlahan.
"Ron, ayo kita pulang. Ayahku pasti sudah kebingungan mencari kita," ajak Mirielle.