Baik Marion maupun William tak berkutik menyaksikan tingkah polah makhluk liar pengisap darah itu. Baginya itu hal yang aneh dan menjijikkan.
Terlebih Marion. Matanya yang sejak tadi menyisir puluhan feral yang berlari liar dan menyerang apa pun itu, lalu pemandangan rakusnya makhluk itu menghisap darah kawannya sendiri, membuat gadis itu mendadak mual.
Marion mendorong tubuh feral besar yang sejak tadi bertarung dengannya, lalu berlari ke sudut dan memuntahkan seluruh isi perutnya.
"Sialan! Makhluk-makhluk menjijikkan! Jika tahu harus menyaksikan hal semacam itu, aku akan lebih memilih lari, tadi," keluh Marion, berharap pengisap darah yang membuat kekacauan itu tidak mengganggu ritual mendadaknya.
William yang memerhatikan dari kejauhan, berusaha meraih Marion, tetapi berkali-kali mendapat serangan makhluk itu. Ia tak tega melihat Marion yang tampak lemah saat ini. William tahu, pastilah semua karena makhluk-makhluk itu.