Mendengar perkataan Leah, Marion mengerjap sebentar, kemudian mengangguk.
"Tentu saja aku tahu, Leah. Mana mungkin aku tidak mengingat semua perkataan itu, mengenai aku dan Will yang berjodoh, mengenai yang barusan kau katakan ... aku akan selalu mengingatnya karena Ange bahkan kau mengatakannya hampir puluhan kali."
Leah terkekeh, menyadari bahwa ia memang lebih posesif dibanding William. Ia tahu bahwa Marion adalah jodoh William, maka ia ikut menjaga agar Marion tetap menjadi pasangan pria itu tanpa bisa disentuh pria lain.
"Baguslah kalau kau masih mengingatnya. Sekarang apa lagi yang ingin kau ketahui. Apakah kau sudah makan? Kau sepertinya sibuk berada di ruang bawah tanah sejak tadi. Jujurlah, apakah kau menemui si pucat itu?"
Marion mengedikkan bahu.
"Jangan mencemaskan apa pun, Leah. Tak ada yang terjadi antara aku dan Drake. Ia pun sepertinya mengerti bahwa Will telah menandaiku, sehingga ia tak berani menyentuhku."