"AYAH!!!" pekik Marion, yang terbangun dan seketika merasakan sensasi deja vu. Ia mengedar pandangan dengan liar, memindai ke seluruh penjuru ruangan dan menemukan Jeremiah yang masuk ke kamarnya dengan tergesa.
"Marion, sayang! Apa yang terjadi?" Jeremiah meraih tubuh Marion dan mendekapnya erat, seolah melindunginya dari apa pun yang mengejarnya dalam mimpi.
"Tenang, sayang, ayah ada di sini." Jeremiah mengusap kepala Marion yang penuh dengan peluh, mengecup pucuk kepala putrinya yang masih tersengal akibat hal yang baru saja ia alami.
Tidak! Itu hanyalah mimpi. Namun, jika mimpi, mengapa terasa begitu nyata?
"Ayah ... a-aku melihat ibu ... i-ibu ... oa seorang vampire."
Jeremiah terhenyak kala mendengar perkataan Marion. Ia masih terbelalak, tetapi dengan segera ia pudarkan raut terkejut di wajahnya. Marion pastilah hanya bermimpi.