Chapitre 166: Mencoba Keluar Rumah

[Kak, bagaimana kabar kakak? Baik-baik saja, kan? Satya sangat berharap jika kehidupan kakak yang sekarang lebih cukup baik dari sebelumnya. Jangan terlalu mengkhawatirkan orang lain, khawatirkan diri kakak sendiri. Kakak sudah mempunyai banyak luka, jangan mencari luka lainnya, ya. Selamat ulang tahun, perempuan hebat.]

Anna tidak bisa hanya diam diri, pipinya sudah dibanjiri dengan air mata yang mengalir. Satya adalah orang yang masih selalu dan selalu Anna andalkan dalam hal apa pun. Meski Satya adalah adik laki-lakinya, tetapi perannya jauh lebih tegar dari Anna sebagai kakaknya.

Kini, Anna mencoba menghubungi Satya, ia tidak enak karena sudah mengabaikan banyak panggilannya.

"Hallo, Satya, di mana?"

Hal yang pertama selalu Anna tanyakan pada Satya ialah 'di mana' letak keberadaannya, karena ia selalu menjaga perasaan dan juga takutnya Satya sedang sibuk.

["Ada di rumah, kenapa kak?"]

"Maaf, tadi kakak tidak lihat tas, baru ke kamar dan lihat ponsel."

["Lembur kak?"]