Setelah beberapa lama, Gu Han akhirnya merasa sangat puas.
Mungkin memang sudah larut malam, tanpa sadar ia tertidur di ruangan pribadi itu setelah mencapai kepuasannya. Ketika ia bangun, Mu Han sudah tidak ada di sana lagi.
Ia menoleh dan menemukan sebuah catatan di meja kopi yang ada di sampingnya, dengan tulisan tangan yang rapi, [ Tuan muda Han, terimakasih telah membiarkan aku mendapatkan apa yang ku mau. Kamu tenang saja, aku tidak akan mengganggumu lagi. ]
Melihat tulisan tangan itu, senyuman Gu Han semakin mengembang.
Dia belum pernah bertemu wanita yang akan meninggalkannya secara diam-diam setelah kejadian itu.
Menarik.
Berjalan di bawah dinginnya malam, raut wajah Mu Han sedingin es, berbeda dengan sanjungan dan perasaan malu yang ia tunjukkan untuk menyenangkan Gu Han tadi.