Kemudian Nara berhenti sejenak, cukup melelahkan mencari benda yang tak terlihat oleh mata manusia setengah malaikat. Ia berjalan mondar-mandir, dan..
Duuuk.
Kakinya tersandung sesuatu di awan yang ia pijak. "Apa itu?" Kata batinnya, ia menghampiri benda yang tertutup awan tebal. Nara menyingkirkan awan yang lembut seperti kapas. Sebuah kayu besar, lebih tepatnya pintu portal yang sedari tadi ia cari. "Ini kan pintu portal?" Ujar Nara, ia pun tersenyum sangat senang saat menemukan sesuatu yang berharga baginya. "Akhirnya aku menemukan juga!"
Tak banyak waktu untuk bersantai, ia kemudian membuka pintu portal itu dan kemudian..
"Aaaaarrrrrrghh!" Teriak Nara sekeras mungkin. Ia terjatuh, rupanya posisi pintu portal itu tidak menguntungkan buat diri Nara.