Daren yang berdiri di belakang Namora itu memegang lengannya, dia tidak ingin membuat Zanqi semakin tertekan dengan keadaannya.
"Nggak bisa dibiarkan Daren, dia harus tabu bahwa hidupnya sangat berharga dan nggak lantas dicemari dengan obat-obatan yang dikuar dosis," seru Namora menjelaskan bahwa tindakannya itu benar, dia menoleh ke arah Daren sambil melepaskan genggaman tangannya.
"Haha berharga apanya, Ma??" tanya Zanqi dengan tertawa pilu, dia sudah mengerti dan tidak bisa dibohongi.
"Apa Zanqi nggak salah dengar?? Jangan berbohong Ma, aku tahu semuanya. Bahkan berapa lamanya. Aku ngantuk Ma, mau tidur," Zanqi menghentikan percakapan tidak berguna baginya, dia berdiri menggunakan kedua tongkat ketiak untuk membantu dia berjalan menuju kamarnya.
Wajah Namora berkedut menahan kelakuan Zanqi yang tidak sesuai dengan harapannya, dia mengepak kedua tangannya sambil berteriak, "Zanqi berhenti!"