"Nin, tolonglah cerita ke aku. Aku sedih melihatmu seperti ini terus," keluh Lisa yang duduk di bangku Leon, dia sampai ikut meletakkan kepala diatas meja agar Qonin memandang ekspresi sedihnya.
Namun, Qonin masih tidak berubah dari posisinya. Mata dia terbuka, tapi mulutnya tertutup rapat. Lisa terus membujuk selama jam istirahat pertama sampai sekarang tidak membuahkan hasil.
"Sa, ternyata kamu istirahat disini?" Cika datang dari luar itu menghampiri bangku Qonin.
"Iya, aku dari tadi chat kamu nggak ada balasan. Kamu kemana saja sih??" protes Lisa yang sudah duduk tegak.
"Oohh itu, ponselku tertinggal di dalam tes deh kayaknya. Hiihi Sorry," timpal Cika meringis, dia melihat Lisa memutari bangku depan dengan cepat mendatangi Cika.
Lisa pun berbisik ke Cika, "Ehh kamu tahu nggak kenapa Qonin seperti itu?"
Cika menatap Lisa sambil mengangkat bahu, lalu beralih menatap Qonin, dia terlihat mengernyitkan dahi dan bertanya kepada Qonin, "Nin, kapan kamu mengecat bangku??"