Rentetan ingatan Qonin bersama Zanqi berputar jelas di benak Qonin, dari pertama Zanqi dibully, jadi pembantu, istirahat bersama, satu kelompok dan masih banyak hingga detik ini. Detik dimana cinta itu tumbuh diantaranya. Cinta pertama bagi mereka berdua, akankah semua tragedi itu menjadi akhir??
"Qonin aku menyukaimu, mau kan jadi pacarku?" ungkap Zanqi dengan hati tidak karuan, harapan dia sangat tinggi diterima dan semua inderanya fokus, tajam memperhatikan wanita yang ada di depannya.
Qonin menundukkan wajah, dia tersenyum tidak percaya bahwa hari ini adalah moment bahagia itu, lagu 'Panah Asmara' dari penyanyi solo Afghan mengalun indah memenuhi telinga Qonin, dia tersipu malu dan ada dorongan untuk menjawab, "Mau."
Zanqi mengulum senyuman, dia tidak pernah merasa sebahagia ini, perasaannya bersambut. Jika tidak ada Qonin di depannya mungkin saja sudah berteriak untuk meluapkan rasa.