Makan bersama dengan seorang pembantu tidak terlalu buruk. Bagiku, mereka sama saja. Hanya saja, tingkatan derajat kehidupan memang sangat dibedakan karena pangkat gaya hidup. Majikan tetap menjadi hak penuh atas perintah kepada bawahan di rumah.
Aku cukup menelan makanan yang dapat mengisi perutku agar tetap merasa nyaman.
"Mbak beresin, ya. Kalo ada orang datang ke rumah bilang saya udah tidur."
"Baik, Neng."
Aku melangkah menjauhi posisi dapur. Kakiku mulai menaiki anak tangga menuju lantai kedua. Tidak ada harapanku untuk selanjutnya, yakni kedatangan siapa pun, termasuk Jose—si pemilik rumah ini.
Akan tetapi, ruangan sempit kembali menyapaku di malam mendatang lebih cepat. Tanganku menyentuh meja yang memang dipenuhi oleh buku-buku dengan coretan isi bab, berikut laptop kosong tanpa terganggu sedikit pun.
Kemudian, sisi deretan di antara rak buku terdapat dokumen usang yang diberikan oleh dokter Sefana.
Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!
Creation is hard, cheer me up!
I tagged this book, come and support me with a thumbs up!
Like it ? Add to library!
Have some idea about my story? Comment it and let me know.