Setelah air terjun yang menyeru keseruan di antara kami berdua. Di antara orang-orang sedang menikmati akhir pekan mereka bersama kami berdua. Dalam kebersamaan ini, mereka ikut meminta foto bersamaku.
"Ciis!!"
Teriakan itu menyeruak di antara kami bersama rombongan anak muda. Aku mengacungkan jempolku meninggi, sambil tertopang di atas pundak Oslan.
Kami berdua benar-benar melupakan rasa lelah yang sempat terkurung pada kejenuhan. Akhirnya, Oslan membuatku tergila-gila dengan keseruannya.
"Makasih, Kak Ocha."
"Bye, Kak Ocha. Semoga sukses selalu!"
Ketiga anak remaja itu meninggalkan kami berdua yang tengah basah kuyup. Aku melambai tinggi, seakan lupa dengan jati diriku yang sekarang. Ini sebuah kebebasan yang aku rasakan setelah Oslan kembali.
Privasiku jadi terbongkar, tetapi aku bisa menarik napas panjang. Hanya saja, aku memang belum layak untuk dikawal oleh beberapa pengawal.
"Eh, gue kedinginan nih."