"Ini rumah saya, jadi tidak ada yang boleh bawa orang asing selain wanita ini." Jose mengacungkan jemarinya ke masing-masing jiwa di depanku, berakhir mengarahku. Tidak segannya dia berkata demikian.
Karirku dipermalukan di muka orang-orang penting. Mataku mengamati apa yang menjadi sasaran Jose berkata sinis, kemudian tanganku segera menangkis cepat.
"Eh, Jose. Mereka ini orang penting bagi gue. Kenapa lo repot ngusirin mereka? Kalo lo ngusir mereka, lo juga harus ngusir gue." Aku mencengkeram pergelangan tangannya.
Bahkan sorotan mataku bersengit kepadanya. Jose tidak puas dengan kekesalannya ketika di rumah orang tuanya tadi. Aku jadi yakin, dia melampiaskannya kepada orang asing.
"Jadi, lo lebih mentingin karir lo daripada gue?" Jose mulai menyalang sinis ke wajahku.