Dua pasangan yang terlihat tidak saling mencintai. Bersatu karena ikatan menjanjikan kemajuan bisnis keluarga. Namun, ada sejuta derita yang dipendam oleh kedua belah pihak. Ketika air mata Bela menjadi bukti luka, akankah Jose merasakan hal yang sama pula?
Lalu, bagaimana dengan kisah mimpiku ketika telah menenggelamkan kesuraman malam? Besok, mereka akan menghentikan langkahku untuk meneruskan kesepakatan yang mendesak.
Antara pilihan yang membingungkan, tetapi ada satu jaminan yang menggiurkan. Inilah aku dan mereka, di antara pelita luka serta ingatan yang melupa.
Sementara malam benar-benar berakhir, di ujung timur yang tengah bersinar malu-malu. Aku berdiri, tepat di depan jendela yang sudah membuka tabir.
"Udah pagi aja." Napasku masih sedikit pelan. Mataku menyoroti sinar kuning yang indah. Kemudian melangkah ke atas meja, sebuah ponsel, tanpa ada satu pun gerakan mencurigakan.
"Apa gue harus hubungi Oslan ya?"