Chapitre 8: Cinta Lama, Dendam Lama

Éditeur: Wave Literature

Mi Xiaomi berjalan keluar dari rumah sakit.

"Oh, hei, bukankah ini Mi Xiaomi?" Suara asing tiba-tiba terdengar di dekatnya.

Mi Xiaomi menoleh. Dia mulai mengingat-ingat dengan keras sosok wanita dengan riasan tebal dan rambut bergelombang. Dia mengenakan baju berpotongan dada rendah di depannya. Ternyata di adalah Wang An'an, teman sekelasnya di SMA.

Wang An'an adalah seorang putri dari orang kaya baru yang selalu mengandalkan uang orang tuanya. Dia sangat sombong dan banyak didekati oleh teman sekelas yang hanya ingin memanfaatkan Wang An'an.

Meskipun banyak siswa lain yang tidak menyukai Wang An'an dan diam-diam menjelek-jelekkannya di belakang. Akan tetapi mereka akan selalu berpura-pura baik di depannya.

Hanya ada satu orang yang terlalu malas bergaul dengan Wang An'an, yaitu Mi Xiaomi.

Walaupun keluarga Mi Xiaomi memiliki 130 flat dan 20 ruko untuk disewakan, akan tetapi mereka hidup dengan sederhana. Mereka tetap memakai pakaian biasa yang bukan merek terkenal.

Oleh sebab itu, Wang An'an mengira jika Mi Xiaomi sangat miskin. Andai saja, Mi Xiaomi tidak membencinya dan bergabung dalam gengnya, dia pasti akan mentraktirnya makan setiap hari. Selain itu, dia juga memberinya pakaian bermerek yang sudah tidak dia sukai lagi.

Namun, tentu saja Mi Xiaomi menolak.

Penolakan itulah yang membuat Wang An'an dendam dan menyebarkan segala macam gosip mengenai betapa miskin dan menderitanya keluarga Mi Xiaomi.

Mi Xiaomi tidak mengklarifikasinya. Dia juga tidak marah. Sebaliknya, dia diam-diam melakukan sesuatu, yakni menyelidiki pabrik Wang milik Tuan Wang. Akhirnya dia mengumpulkan dokumen-dokumen penting, lalu mengirimkannya ke kejaksaan.

Tidak berselang lama.

Keluarga Wang pun diperiksa. Bahkan melibatkan orang-orang kuat yang bersekongkol dengan mereka. Hal itu menimbulkan adanya badai besar di Jiangcheng.

Namun, tidak ada yang tahu jika pemicu badai ini adalah seorang gadis berusia 16 tahun.

Keluarga Wang An'an akhirnya jatuh bangkrut.

Orang-orang yang dulu mengikutinya seperti anjing pun berbalik menggigitnya satu demi satu. Semua siswa tidak perlu lagi menjelek-jelekkan Wang An'an diam-diam, mereka mengatakannya di depan wajah Wang An'an langsung.

Wang An'an berubah menjadi anjing yang dikucilkan karena semua orang menghinanya.

Tapi Mi Xiaomi tidak ikut melakukannya. Dia masih bersikap santai seperti biasanya pada Wang An'an.

Wang An'an kemudian pindah ke sekolah lain. Tidak ada yang tahu atau peduli apa yang terjadi padanya.

Bagi kebanyakan orang, dia ada bedanya seperti lalat pembawa si*l.

Mi Xiaomi pikir dia dan Wang An'an akan menjadi dua garis sejajar yang tidak akan bersinggungan lagi.

Tentu saja, dia tidak pernah menyesali perbuatannya pada keluarga Wang.

Segala hal terjadi karena ada alasannya. Jika riwayat kekayaan keluarga Wang jelas dan bersih, maka mereka tidak akan memiliki celah untuk bisa dia jatuhkan.

Dia melaporkan keluarga Wang bukan hanya karena membalas kesombongan Wang An'n. Akan tetapi juga untuk menegakkan keadilan!

Guru politiknya mengatakan bahwa jika berani melaporkan kejahatan dan menegakkan kebenaran itu adalah kewajiban warga negara yang baik.

"Kamu tidak mengenaliku? Aku Wang An'an!"

Melihat Mi Xiaomi yang hanya terdiam, Wang An'an pun menyibakkan rambut gelombangnya. Dia memperlihatkan seluruh wajahnya.

"Kenal."

Jawab Mi Xiaomi pelan.

"Kita tidak bertemu selama bertahun-tahun. Ternyata kamu sudah menikah dan sedang hamil." Ucap Wang An'an seraya menatap perut besar Mi Xiaomi, "Kamu juga menjadi jelek dan gemuk. Jika aku tidak memiliki ingatan yang bagus, aku pasti tidak akan mengenalimu."

Mi Xiaomi hanya tersenyum. Dia tidak membuka mulutnya sama sekali.

Setelah bertahun-tahun, ternyata Wang An'an masih sama. Sepertinya, hidup tidak berhasil mengajarkannya menjadi orang baik.

"Jika Ji Nanfeng melihat betapa jeleknya dirimu sekarang, apa dia akan menyesal telah jatuh cinta padamu?" Ucap Wang An'an tiba-tiba.

Mendengar nama Ji Nanfeng, hati Mi Xiaomi langsung membatin. Ekspresinya tampak kosong saat teringat senyum lembut pemuda itu di bawah sinar matahari.

commentaire Commentaire 2

Voter

ENVOYER LE CADEAU

Load failed, please RETRY