Beberapa saat kemudian, Panglima Sakti membuka matanya yang tadi tertutup karena ingin memeriksa keadaan Virginia lewat mata batin.
Wajah pria itu penuh keringat, pertanda apa yang tadi ia lakukan begitu menguras energi.
"Bagaimana, Sakti?" tanyanya pada Panglima Sakti yang sebelum masuk ke rumah tadi sudah berubah menjadi manusia kembali agar ibunya Tian tidak curiga.
Karena khawatir sang ibu tahu tentang kekuatan bintang, Tian membuat ibunya untuk tidak mengingat apapun.
Tian terpaksa membuat sang ibu tertidur karena menghindari keterkejutan sang ibu dengan apa yang sekarang sudah terjadi.
Dibaringkannya sang ibu di kamar perempuan tersebut ketika Sakti tadi sibuk memejamkan mata untuk melihat keberadaan Virginia lewat mata batin.
Ketika ia kembali dari membaringkan sang ibu ke kamar, ia melihat Sakti sudah membuka mata.
Bergegas ia menghampiri.
"Bagaimana?" tanyanya pada Sakti.
"Dia terperangkap."
"Apa?"
Tian tidak mengerti dengan apa yang diucapkan oleh Sakti.