Setelah beberapa saat Jensey menumpahkan unek-unek di dalam hatinya di depan altar doa, dia bangkit berdiri, pergi ke kamarnya dan mengganti pakaiannya yang kusut juga dipenuhi air mata. Dia harus selalu tampak tegar dan kuat di hadapan Ivett.
Saat baru saja Jensey ke luar dari kamarnya, dia berpapasan dengan Karoly yang dipapah oleh beberapa pengawal. Ada banyak luka di sekujur tubuh Karoly. Jensey memerintahkan pengawal untuk membawa Karoly ke kamar Karoly yang berada di samping kamarnya, dan membersihkan luka serta mengganti pakaian Karoly secepatnya. Sementara dirinya bergegas ke kamar Ivett untuk meminta Berta melakukan pertolongan pada Karoly.
Di kamar Ivett, tampak Berta sedang duduk di samping ranjang sambil sekali-sekali mengganti kompres di dahi Ivett yang tampak sedang demam. Jensey menghampiri dengan rasa khawatir. Disentuhnya dahi Ivett yang terasa panas.
"Dia kenapa?"
Berta menunduk, "Nona Ivett demam, Tuan Jensey."