"Keguguran?" Jensey mengulangi kata-kata Berta dengan gamang.
Jensey tidak tahu apakah dirinya harus bersedih atau justru bahagia dengan informasi yang disampaikan oleh Berta. Disatu sisi, dirinya ingin Ivett bahagia, dan memiliki anak dari Lorant adalah mimpi terindah Ivett. Sementara di sudut hati terdalam, dia merasa bersyukur, sebab setidaknya, tali yang mengikat antara Ivett dan Lorant sebelum pernikahan telah terputus.
Seandainyapun Ivett tidak jadi menikah dengan Lorant, maka tidak ada seseorang yang disebut anak yang pada akhirnya akan membuat keduanya memiliki hubungan yang rumit. Kecuali, Lorant bisa mencintai Ivett dengan tulus. Namun Jensey tidak melihat kemungkinan tersebut. Jensey yakin, hati Lorant sudah sangat tertutup untuk Ivett, sementara Ivett sebaliknya, justru dibutakan oleh rasa cintanya pada Lorant, seperti dirinya yang dibutakan oleh cinta kepada Ivett. Cintanya yang tumbuh untuk Ivett dalam diam yang sempurna.