Télécharger l’application
10% Selingkuh Romantic Gay / Chapter 2: RG 2

Chapitre 2: RG 2

"Beib, Istirahat yuk?" Ucap Novi sambil memegang pundaknya Nizar dari belakang.

"Ayok beib." Ucap Nizar.

Nizar mengangkat bokongnya dari kursi tamu salon. Nizar bersama Novi berjalan keluar dari salon.

Nizar dan Novi berjalan santai keluar dari Mall Kuno itu menuju ke kantin yang berada diluar.

***

Kantin terbangun dua lantai dengan berbagai macam aneka makanan dan minuman di dalamnya. Suasana kantin sangatlah ramai. Selain pekerja dan pegawai kantoran, banyak warga yang tinggal di Apartemen pun suka makan di kantin tersebut.

Sekarang Nizar bersama Novi sedang berdiri di pintu masuk lantai bawah Kantin.

"Beib penuh?"

Ucap Novi yang melihat suasana kantin di lantai bawah sangat antri, semua meja pun terlihat penuh.

"Kita makan di atas saja beib, seperti biasa." Ucap Nizar.

"Beib, Lu duluan naik keatas ya? Gw mau ke toilet dulu sebentar?" Ucap Nizar kembali.

"Oke beib." Ucap Novi.

Nizar segera berjalan masuk ke dalam toilet.

Novi segera berjalan menaiki tangga, memesan sop buntut lalu mendaratkan bokongnya di kursi yang berada di ujung lantai atas kantin.

Nizar telah selesai dari toiletnya. Ia berjalan cepat menaiki tangga menuju kursi kantin yang di duduki Novi.

SREEET! SPLAH!!

Meja kanti terdorong, gelas berisi air es diatas Meja itu tumpah muncrat mengenai pakaian seorang Pria berusia 27 Tahun.

SRESEK! Nizar segera mengambil tisu yang ada di meja kantin itu.

"Maaf Bang Maaf?" Ucap Nizar sambil mengelap kaos Sport seorang Pria yang terkena air es yang tumpahkannya itu.

Pria itu berusia 27 tahun, wajahnya tampan nan manis, bertubuh kekar sedikit gempal. Sifatnya kalem dan ramah. Pria itu menggunakkan setelan pakaian olahraga merek terkenal.

"Tidak apa-apa Dek." Ucap Pria itu sambil memegang tangannya Nizar yang sedang mengelap kaos Sport-nya.

DEG! Hati Nizar berdebar menatap wajah pria tampan manis itu.

("Uhh, kenapa aku harus ketemu sama dia sih? Membuat hatiku tidak nyaman saja.") Gumam Nizar menatap Pria itu.

Nizar segera melepaskan tangannya dari genggaman Pria itu. Pria itu pun melepaskan tangannya.

("Baru kali ini hati saya mendadak merasa senang bertemu dengan anak konyol ini.") Pria itu.

"Kasihan teman kamu sudah menunggu?" Ucap Pria itu yang melihat Novi sudah sedari tadi duduk di kursi kantin paling ujung.

"Aku pesenin lagi ya bang minumannya?" Ucap Nizar.

"Enggak usah Dek. Saya juga sudah dua kali meminum air es, dan sudah ingin kembali masuk ke dalam." Ucap Pria itu.

"Baiklah kalau begitu. Aku kesana ya bang?" Ucap Nizar.

"Iya Dek, silahkan." Ucap pria itu sambil memberikan senyuman manisnya.

Nizar berjalan kembali menuju kursi kantin yang di duduki Novi. Pria itu menatap Nizar yang sedang berjalan sambil tersenyum sendiri.

Nizar mendaratkan bokongnya di sebelah bokongnya Novi.

"Kenapa beib?" Tanya Novi yang melihat Nizar mengelap kaos Sport Pria tampan itu.

"Mata gw meleng beib. Gw nabrak meja dan numpahin air."

"Untung saja pria itu sangat baik." Ucap Nizar sambil menatap pria itu yang masih duduk di kursi kantin.

"Lu beib kebiasaan kalo jalan gak pake mata." Ucap Novi.

"Tapi bukannya pria itu kepala toko Outlet Perlengkapan Olahraga yang di lantai atas ya beib?" Ucap Novi yang memang sangat suka membeli sepatu olahraga di tempat Pria itu bekerja.

"Kayaknya sih. Gw juga suka ketemu sama dia kalo lagi di Mushola."

"Lo tau gak sih beib? Jantung gw terus berdebar sampai sekarang loh?"

"Pegang Vi?" Nizar memegang tangannya Novi mendaratkan di dadanya.

.

DEG! DEG! DEG!

"Gila!"

"Lu suka tuh sama dia beib." Ucap Novi yang merasakan debaran jantungnya Nizar berdebar sangat kencang.

"Bisa jadi." Ucap Nizar.

"Kayaknya kalo gw sama dia, hidup gw bakalan bahagia deh beib." Ucap Nizar.

"Emangnya sama yang sekarang Lu gak bahagia?" Ucap Novi.

"Bahagia sih, tapi terkadang gw merasa kesepian. Pacar ge kebanyakan keluar kota soalnya." Ucap Nizar.

"Bukannya itu untuk kebaikan lu juga ya beib?" Ucap Novi.

"Kalo cowok lu gak kayak begitu? Lu gak bakalan di kasih tempat tinggal yang semewah itu beib." Sambung ucapan Novi.

"Ya sudah, gw ngambil makanan kita dulu ya beib?" Ucap Novi sambil mengangkat bokongnya dari kursi kantin.

"Ok beib." Ucap Nizar.

Novi segera berjalan mengambil makanan di warung Sop Buntut.

Nizar menatap pria tadi yang sedang berdiri dari kursi lalu berjalan ke tangga meninggalkan kantin.

"Kalau saja gw gak punya pasangan? Huhhh..!" Ucap Nizar sambil menatap ke arah terakhir pria itu berjalan.

"Heh! Awas lu kesambet!" Ucap Novi sambil mendekatkan bibirnya di telinganya Nizar.

"Haaahhh.." Nizar menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya kembali.

"Hidup gw mendadak merasa bahagia setelah bertemu dengan dia beib." Ucap Nizar.

"Lu pasti kepikiran dan kebayang-bayang terus sama dia ya beib?" Ucap Novi.

"Ya gitu deh beib." Ucap Nizar terlihat sedikit centil kalem.

"Nanti gw cari tahu siapa namanya ya beib?" Ucap Novi yang perhatian sama sahabatnya.

"Boleh." Ucap Nizar.

"Ya udah kita makan dulu beib?" Ucap Novi.

"Oke beib." Ucap Nizar

****Jeda Makan sampai selesai****

"Kita balik yuk beib?"

"Nanti Emak (Supervisor) bakalan marah kalau kita lewat dari satu jam?"

Novi mengajak Nizar untuk kembali masuk ke dalam salon.

"Ya udah ayok beib." Ucap Nizar.

Sejenak mereka berdua mengangkat bokongnya dari kursi kantin lalu berjalan santai menuruni tangga menuju ke Mall Kuno tempat mereka bekerja.

"Beib, nanti malem lu ada acara gak?" Ucap Novi.

"Belum tahu beib. Pacar gw katanya udah nyampe disini." Ucap Nizar yang mendapatkan kabar Whatsapp dari kekasihnya.

"Dia mau jemput ya beib?" Ucap Novi.

"Belum tahu juga beib."

"Kalo gw minta dia suruh jemput, takutnya dia masih capek beib."

"Padahal gw pengen ngeliat pacar lu secara langsung beib?" Ucap Novi.

"Gw udah ngasih tahu ke dia sih, kalo emang dia gak capek, suruh jemput gw nanti malem."

"Mudah-mudahan saja dia bisa ya beib? Biar gw bisa ngeliat pacar lu secara langsung?" Novi terlihat penasaran.

"Jangan naksir ya beib?"

"Ya enggak mungkinlah." Ucap Novi.

"Lu belum tahu aja beib." Ucap Nizar.

"Lu sendiri nanti malem pulang bareng siapa beib?" Tanya Nizar.

"Sama bokin gw dong beib." Ucap Novi.

"Punya pacar lu sekarang? Bukannya hanya cinta satu malam doang ya beib? Haha." Nizar meledek Novi.

"Sialan Lu beib." Ucap Novi.

"Bokin gw yang sekarang itu orangnya sangat baik dan sangat perhatian sama gw beib." Sambung ucapan Novi.

"Oh.. Kapan lu mau ngenalin ke gw?" Ucap Nizar.

"Nanti juga akan ada saatnya gw ngenalin ke lu beib." Ucap Novi.

Apri rekan kerjanya sedang berjalan cepat menuju mereka berdua yang sedang berjalan santai di Parkiran Basement dari arah belakang.

"Dari mana Lu pada?" Ucap Apri dengan logat Betawinya yang cempreng.

Nizar dan Novi langsung berhenti berjalan dan menengok kearah belakang.

"Dari mana Lu? Dateng kayak hantu!" Ucap Novi.

"Baru datenglah gw." Ucap Apri.

"Jam berapa ini Empoook?" Ucap Nizar sambil menunjuk ke Arlojinya.

"Bodo amat!" Ucap Apri yang cuek dengan jam kerjanya.

Mereka bertiga berjalan santai kembali.

"Pada kemana lu tadi malem?" Ucap Apri.

"Gw enggak kemana-mana Empok." Ucap Nizar.

"Kalo gw ya di rumahlah.." Ucap Novi.

"Bener-bener rame tadi malem. Banyak yang open table sama minuman." Ucap Apri.

"Jackpot nggak Mpok?" Ucap Nizar.

"Ya enggaklah, gw kan udah biasa minum banyak dodoool." Ucap Apri sambil menoyor kepalanya Nizar dengan satu jari telunjuknya.

"Percaya deh percaya." Ucap Nizar.

"Mau rame kek! Mau banyak minuman kek! Gak ngaruh buat gw." Ucap Novi yang suka clubbing namun hanya meminum jus.

"Jangan gitu beib? Nanti Mpok kita yang jendes ini bakalan marah loh?" Ucap Nizar.

"Ngapain gw marah! Gw semalem dapet laki ganteng. Tar malem dia mau ngejemput gw." Ucap Apri.

"Gw duluan ah! Daaaaah.." Ucap Novi sambil berlari masuk kedalam Mall Kuno itu.

"Gw juga ah, dadah Empoook.." Nizar berlari mengejar Novi.

"Sialan Lu pada! Pada ninggalin gw lagi!" Ucap Apri.

Apri berhenti berjalan lalu mendaratkan bokongnya di basement Mall Kuno itu. Apri berdandan disitu karena Ia sedang kebagian shift kerja siang.


L’AVIS DES CRÉATEURS
BintangGay BintangGay

Yang mau tahu kelanjutannya silahkan klik bintang. Kirim komentar dan ulasan terbaiknya.

Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C2
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous