Chapitre 169: Teringat kisah lama

Keduanya menoleh saat Selvi datang dengan membawa dua kaleng bir dingin. Obrolan mereka sempat terjeda, tapi akhirnya bersikap santai ketika Bara hanya tersenyum sambil membuka tutup kaleng minuman itu dan meneguknya.

"Kalian mau makan di mana?" tanya Bara.

"Saya?" sahut Selvi, terlihat kaget dan menatap keduanya secara bergantian.

"Bagaimana kalau kita makan di luar?"

"Boleh," sahut Reno, seraya meraih kaleng bir di depannya.

"Kalau begitu, kau yang menyetir!" ucap Bara, sembari melirik Selvi yang hanya diam dan mengangguk.

Ketika Bara sudah memintanya untuk membawakan bir padahal hari masih terang benderang, ia sudah bisa menebak kalau suasana hati sang bos perusahaan itu sedang tidak baik-baik saja. Meski belakangan ini Bara nyaris tidak pernah meminta untuk melayaninya di tempat tidur, tapi ia sedikit banyak telah memahami dirinya.

"Oke," jawab Selvi, seraya mengangguk dan berlalu pergi.