Kemoterapi sudah selesai, aku diberikan waktu untuk istirahat dan digantikan dengan pengobatan yang lain. Saat ini bukan hanya Tuan Takigawa saja yang datang, Arata, Tasaki, Marie, Minami serta Miyazaki. Kehadiran mereka memberikan aku sedikit ketenangan, meski masih merasakan hal yang sama setiap malamnya. Sesekali aku dibuat tertawa oleh mereka, walau aku tahu, mereka terpaksa bergurau agar aku tidak memikirkan hal yang negatif. Arata dan yang lainnya sering menegur aku ketika aku kedapatan sedang melamun, aku hanya membalas dengan senyuman saja.
"Tasaki, aku minta maaf. Karenaku, kau menjadi babak belur," kataku kepada Tasaki yang kini duduk di kursi samping ranjang. Meski kejadiannya sudah seminggu, tapi baru hari ini aku dipertemukan dengan Tasaki. Aku tak bisa diam saja ketika mengingat kejadian itu.
"Tak perlu meminta maaf. Lagi pula aku yang salah karena terus melarangnya. Aku tahu kau ada di dalam sana, makanya aku melarang, tapi dia malah menjadi-jadi," balas dia.