"Berhentilah! Kalau kau terus berbicara, aku akan membencimu!" ancam Fujio.
"Tak apa. Asalkan aku sudah lega mengungkapkan segala ucapan terima kasih dan maafku kepada kalian. Ka-"
"REIZERO!" tukas Fujio dengan nada tinggi. Dia langsung berdiri dari duduknya saking kesalnya denganku. Aku hanya bisa tersenyum tipis dan terpaksa. Aku tahu dirinya tak mau menerima hal ini, apalagi ucapan-ucapanku yang bagi mereka naif.