Chapitre 230: NGIDAM

Kedua mata Lucky terbelalak kaget. "Kamu ingin rujak?" tanyanya lagi guna memastikan apa yang dikatakan Metha tadi memanh benar adanya.

Metha langsung menganggukan kepalanya. "Ya, aku ingin rujak, Lucky," ucapnya lagi kali ini lebih terdengar seperti rengekan angka kecil pada orang tuanya.

Sejujurnya, Metha mengatakan ini hanya sebagai tameng untuk menghindari pertanyaan Lucky yang tidak biasa ia jawab tadi.

Kendatipun, di sini lain juga dirinya agak sedikit menginginkan rujak.

Ahk, berbicara tentang rujak membuat Metha ingin segera menyantapnya. Mungkin, memang ini merupakan hormon dari hamil muda. Ya pasti, itu sudah tidak heran lagi dalam pendengarannya.

"Baiklah, aku akan membelikannya sekarang juga." Tanpa banyak berbasa-basi lagi Lucky langsung bangkit dari duduknya.

Hendak akan melangkah namun ia merasa ada sesuatu yang menarik ujung pakaiannya.