"Ma..." lirih Aska saat masuk ke salah satu ruangan khusus pasien RSJ. Olyn membulatkan matanya sempurna, ini mama Aska? Calon mertuanya? Pikir Olyn tanpa sadar.
"Siapa kamu?!" bentak wanita itu dengan mata tajam, Olyn mengeratkan pegangannya pada lengan Aska. Ia benar-benar takut.
"Ini Aska, Ma. Anak mama..." ujar Aska dengan suara serak.
"Tidak! Anak saya masih kecil! Namanya Azhif!"
Tes.
Satu cairan bening lolos dari pelupuk mata Aska. Olyn benar-benar khawatir dengan kondisi Aska, pasti dia sangat-sangat tertekan. Olyn berdiri di samping Aska, melepaskan pegangannya.
"Hmm, halo tante?" ujar Olyn memberanikan diri. Mama Aska-Ozha melirik ke arah Olyn, tatapannya yang tajam, kantung mata yang menghitam,
bibir yang pucat, rambut acakan yang mulai memutih, membuat Olyn meneguk salivanya dengan susah payah.
Tangan Ozha terulur ke depan wajah Olyn, Olyn menutup matanya dengan jantung bergemuruh. Ozha meraba-raba rambut Olyn, mengelus pipi Olyn dengan lembut.