"Even, kalau suatu saat nanti gue dengan
berengseknya nyakitin lo. Lo cuma perlu
tau, kalau gue nggak pernah berniat
untuk menyakiti lo. Kalau saat itu, gue
juga menyakiti diri gue sendiri. Saat gue
menyakiti lo, bukan cuma satu pihak yang
sakit, Tha. Tapi dua pihak. Lo dan gue.
Cukup tau itu aja."
"Sekarang gue tanya untuk terakhir
kalinya, you better answer honestly,
karena gue nggak akan melakukan
pengulangan. Tha, lo sayang sama
gue?" Pertanyaan itu keluar tanpa
ragu sedikitpun. Sebab sekarang, Bara
yakin. Kali ini ia yakin, bahwa Athania
akan mengatakan iya. Tidak dengan
sebelumnya.
Gadis di hadapannya itu mengangguk,
selanjutnya menjawab dengan suara lirih.
"Iya, you already know it right...."
Bara mengulum bibirnya, menahan
senyum di sudut bibirnya. Namun
berujung gagal. Pasalnya, sekarang
lelaki itu justru tersenyum lebar seolah
pengakuan Athania barusan adalah hal
paling terindah yang ia pernah dengar.
"Ya udah, sini, peluk gue," ucapnya seraya