"Apa? Jihan ga pulang semalaman?"
Semua orang yang berada di ruang tamu membisu. Iya, itu semua memang benar, Jihan semalaman tidak pulang, lalu tidak ada kabar. Tentu saja Hal itu membuat keluarganya sangat panik. Sean yang baru saja mau masuk ke dalam kantor pun dibuat panik saat mereka memberi kabar itu. Tanpa fikir panjang Sean mengambil ponselnya yang berada di dalam saku jasnya. Banyak sekali panggilan tidak terjawab dari Jihan, bahkan ada yang jam tiga pagi!
Sean meringis, semalam dia benar-benar menghabiskan waktu bersama Reva. Padahal jam tiga dirinya masih terjaga sehabis bersih-bersih, tetapi karena lelah, Sean tidak menggubris panggilan itu. Sial! Kenapa semuanya jadi kacau seperti ini?
"Coba kamu telepon, Sean." Windi, Ibu Jihan menyentuh pundak tegap milik Sean. Melihat wanita paruh baya di sampingnya sangat sedih, membuat Sean buru-buru menuruti.