Chapitre 315: Mayang Tidak Tahu Diri

"Mas, asal kamu tahu. Aku tidak hanya kehilangan istri. Tapi aku juga kehilangan anakku yang tengah di kandung istri aku waktu itu ketika hendak melahirkan. Aku juga tahu rasanya kehilangan, tapi aku juga harus kuat. Aku tidak boleh lemah, jadi ayo kita pergi dari sini. Ini bahaya, gelap malam dan hujan akan ada banyak bahaya!"

Attar terdiam, lalu dia menundukkan kepalanya. Setelah itu berusaha kembali bersama lainnya. Namun sialnya, kali itu dia melihat kayu tumbang hendak mengenai pria itu.

"Awas!" Brak, kayu itu justru mengenai kepala Attar, sehingga dia jatuh pingsan karena kuatnya hantaman kayu jatuh tersebut.

***

"Di mana aku?"

Attar terbangun dan melihat sekeliling dirinya sudah ada keluarga yang menunggu. Lalu Rian datang mendekat.

"Kak, Kakak pingsan sejak kemarin. Kami di sini menunggu kakak untuk sadar! Sekarang Kakak ada di rumah sakit."