Kuda putih itu berlari dengan sangat cepat. Secepat angin yang berhembus di padang rumput. Derap langkah kaki kuda meninggalkan kepulan debu kuning yang terbang tinggi ke udara.
"Karena kau berwarna putih, bagaimana jika aku memberikan nama si Putih?" tanya Zhang Yi kepada tunggangan barunya tersebut.
Kuda itu tiba-tiba meringkik keras ketika mendengar perkataan majikan barunya tersebut. Seolah-olah ia memang mengerti ucapannya.
Larinya bertambah kencang. Semangatnya juga semakin menggebu.
"Kau suka dengan nama itu? Hemm, baiklah. Jika begitu, maka mulai sekarang aku akan memanggilmu si Putih,"
Lagi-lagi, kuda itu meringkik keras.
Perjalanan mereka dilakukan dengan suka cita. Si Putih selalu membawa Zhang Yi dengan kecepatan larinya yang tidak bisa disamakan dengan kuda lain.
Tanpa sadar, hampir tiga bulan mereka melakukan perjalanan. Itu artinya, dalam waktu dekat ini, Zhang Yi akan segera tiba kembali di tanah airnya. Di Tionggoan.