Serangan yang dilayangkan oleh Pendekar Naga Putih sangat cepat dan mendadak. Sehingga lima orang pemanah itu tidak bisa berbuat banyak. Lagi pula, kalau pun sempat melawan, kelimanya tentu bukan lawan yang seimbang bagi pemuda itu.
Sehingga baru sekejap mata saja, kelimanya sudah berubah. Yang tadinya hidup, sekarang sudah mampus. Yang tadinya berguna, saat ini menjadi tidak berguna.
Rupanya di halaman warung itu bukan hanya ada mereka saja. Bahkan ada pula pemanah yang lain. Dan mereka pun sempat melihat kehadiran Pendekar Naga Putih.
Hanya saja sama seperti lima pemanah sebelumnya, mereka pun segera tewas ketika pemuda itu menyerang.
Salju yang putih bersih itu tiba-tiba berubah menjadi merah. Merah segar. Merah darah!
Para pemanah bergidik ngeri. Mereka ketakutan setengah mati. Sebenarnya orang-orang itu ingin melarikan diri. Hanya saja, hal itu percuma.
Sebab sebelum niat mereka tercapai, Pendekar Naga Putih sudah tiba di depan matanya.
Crashh!!! Crashh!!!