Sinta terlihat bingung dan makin bingung, kala melihat Boni meletakkan bungkusan jatah makan siangnya beserta milik Sinta, di bawah pepohonan.
"Belum laper Mbak, nanti aja. Istirahatnya juga masih lama," jawab Boni beralasan.
Sinta terbelalak. Pasalnya, Boni adalah orang pertama yang paling antusias jika waktu makan datang dan paling pertama yang akan menghabiskan jatah makanannya. Namun kali ini, Boni bilang nanti saja, apa dia tidak salah dengar? Dan apa itu tidak sangat mengejutkan?
"Kenapa?" lontarnya, ia merasa Boni menjadi aneh.
"Nggak apa-apa Mbak," sahut Boni terlihat yakin.
Akan tetapi, Sinta merasa tak yakin.
"Jangan gitu Bon, kamu harus tetap makan. Tenaga kamu dibutuhin di sini," bujuknya agar Boni makan tepat waktu. Sebab, Boni akan melakukan pekerjaan berat lagi nanti dan Sinta tak mau saudaranya itu terburu-buru dalam makan karena menunggunya.